Kalau melihat sepintas lalu, memulai bisnis photocopy akan membutuhkan investasi yang besar. Selain dibutuhkan tempat yang strategis, peralatan yang diperlukan juga cukup mahal. Bayangkan, biaya sewa tempat di lokasi yang strategis tentu saja tidak murah. Apalagi kalau yang disewa adalah ruko. Belum lagi peralatan. Satu unit mesin photocopy yang baru, harganya sekitar Rp 25 juta (2010). Sedangkan yang bekas, harganya masih berkisar Rp 15 juta. Belum lagi peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan seperti pemotong kertas, staples besar, mobiler dan sebagainya. Terutama bila bisnis photocopy juga diikuti dengan layanan penjilidan. Bahan baku seperti kertas dan tinta juga membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Tetapi dengan sedikit kenekatan otak kanan dan perhitungan otak kiri, bisnis photocopy dapat Anda miliki dengan modal kecil.
Kenekatan otak kanan sangat diperlukan untuk memulai sebuah usaha. Karena otak kanan lah yang membuat kita berani memutuskan, kita akan memulai usaha sendiri, atau tidak. Kalau Anda nekat, berarti otak kanan Anda bekerja dengan baik. Tetapi bila Anda sudah berhitung untung rugi sebelum memulai, itu berarti otak kiri Anda yang berkuasa.
Sekarang mari kita memulai dengan otak kanan. Putuskan sekarang juga bahwa Anda akan memulai bisnis photocopy!
Setelah memutuskan, barulah Anda menggunakan otak kiri, untuk menyusun target-target yang akan Anda capai, membuat perhitungan untung rugi, dan mempersiapkan langkah-langkah yang akan Anda lakukan. Kumpulkan semua peluang-peluang yang ada, mulai dari teman yang bisa diajak bekerjasama, modal kecil yang tersedia, dan peluang-peluang kerjasama yang bisa anda dapatkan.
Pertama-tama, mencari kenalan yang punya tempat yang bagus tapi tidak terlalu termanfaatkan. Tawarkan kerjasama bisnis dengan sistem sharing. Artinya, Anda tidak perlu menyewa tempat itu, tetapi keuntungan bersih dari omzet bulanan yang akan Anda bagi bersama si pemilik tempat. Berikan perhitungan-perhitungan yang lebih menguntungkan bagi si pemilik tempat, bila bekerjasama dengan Anda, dibandingkan bila dia menyewakan tempatnya.
Bila tempat sudah tersedia, maka Anda wajib mengisinya dengan peralatan yang dibutuhkan, yaitu mesin photocopy. Tetapi sebelumnya, buat survei pasar terlebih dahulu. Tidak perlu survei yang berat. Bisa dengan melihat lingkungan sekitar, Anda sudah bisa mengira-ngira peluang yang ada. Bila lokasi Anda berada di sekitar kampus atau sekolahan, berarti Anda berada di pasar yang tepat untuk bisnis photocopy.
Saat ini memiliki suatu barang cukup mudah dilakukan, karena cukup banyak perusahaan pembiayaan yang bisa membantu menyediakan kebutuhan dengan cara yang cukup mudah dan ringan, yakni melalui cicilan. Bila Anda menginginkan mesin yang baru, memanfaatkan perusahaan pembiayaan adalah langkah yang paling mudah. Tetapi sebelum Anda memutuskan membeli mesin baru, buatlah dulu perhitungan perkiraan omzet yang dapat Anda capai setiap hari, berdasarkan hasil survei pasar. Bila omzet bisa membayar cicilan mesin setiap bulan, Anda bisa memiliki sebuah mesin yang baru.
Bila tidak yakin dengan nilai omzet yang cukup, Anda bisa menyewa atau mencicil mesin bekas. Untuk itu, Anda harus rajin mengunjungi usaha-usaha photocopy milik teman. Mungkin mereka memiliki mesin yang bisa dipindahkan ke tempat Anda, atau punya informasi tentang mesin bekas yang dijual murah.
Bila Anda harus membeli mesin bekas, berarti harus ada modal dana yang tersedia. Bila tidak punya, ajaklah seorang atau lebih teman untuk patungan dan bekerjasama.
Kesuksesan bisnis, selalu berawal dari kerjasama dengan orang lain yang dapat dipercaya. Atau bila pemilik mesin bekas bisa mempercayai Anda, Anda dapat membayar mesin itu secara mencicil, dari hasil pendapatan usaha.
untuk selanjutnya, silahkan lanjutkan keberanian Anda untuk mengembangkan bisnis photocopy milik Anda sendiri!
Rabu, 17 Maret 2010
Photo Copy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar